0




  • Fungsi pengawasan terhadap unjuk kerja jaringan dan pengambilan tindakan untuk mengendalikan aliran trafik agar diperoleh kapasitas jaringan dengan engoperasian yang maksimum. [CCITT]
  • Upaya koordinasi dan distribusi sumber daya (resource) untuk melakukan rencana, analisa, evaluasi, desain, administrasi, dan pengembangan jaringan sehingga diperoleh kualitas layanan yang baik dan kapasitas yang optimal. [Kornel Terplan]
  • Manajemen lalu lintas jaringan adalah sebuah pekerjaan untuk memelihara seluruh sumber jaringan dalam keadaan baik.
  • Sebagai contoh, komunikasi suara (seperti VoIP/IP Telephony) serta video streaming dapat membuat pengguna frustrasi ketika paket data aplikasi tersebut dialirkan di atas jaringan dengan bandwidth yang tidak cukup, dengan latency yang tidak dapat diprediksi, atau jitter yang berlebih.
Menurut pengertian tradisional, meliputi:
  • Masalah kemacetan (kongesti)
  • Beban berlebih (overload)
  • Proses Routing
Menurut pengertian yang lebih modern, selain 3 hal masalah trafik tersebut, juga meliputi:
  • Proses pemeliharaan
  • Proses perencanaan
  • Proses administrasi
  • Proses pengembangan Jaringan
Jenis Koneksi
Terdapat 2 jenis Koneksi, yaitu :
  • Connection Oriented
  • Connection Connectionless
  1. Connection Oriented
  • Connection Oriented adalah jalur komunikasi permanen (dedicated) secara fisik dibangun (set-up) antara 2 endterminal terlebih dahulu sebelum informasi dikirimkan.
  • Peristiwa ini biasanya terjadi pada jaringan
    circuit switch.
2.  Connection Connectionless
  • Masing-masing paket akan dikirimkan ke jaringan secara independen (tidak tergantung pada rute paket sebelum atau sesudahnya).
  • Paket yang berbeda dari pesan yang sama dapat melalui rute yang berbeda, istilah ini dinamakan Connectionless.
  • Peristiwa ini biasanya terjadi pada pada jaringan packet switch seperti TCP/IP, Frame Relay, ATM, dsb.
Congestion Control
  • metode yang digunakan untuk memantau proses mengatur jumlah data memasuki jaringan sehingga menjaga tingkat lalu lintas pada nilai yang dapat diterima.
  • Ada dua protokol lapisan transport dimana kontrol kongesti dilaksanakan:
  • Transmission Control Protocol
  • User Datagram Protocol
Pendekatan terhadap congestion control
  • End-system flow control
    cara untuk menjaga agar sender tidak
    mengirimkan paket berlebih kepada receiver.
  • Network assisted congestion control
    Router menyediakan umpan balik ke end
    system.
    difokuskan untuk mengurangi kongesti pada
    jaringan, bukan pada receiver.
  • Network-based congestion avoidance
    router mendeteksi kemungkinan terjadinya
    kongesti sehingga router memperkecil paket
    yang dikirimsebelum antrian menjadi penuh.
Mekanisme Pengendalian
Congestion Control memiliki 2 (dua) mekanisme
pengendalian, yaitu :
Flow/congestion control di sumber pengirim
data.
Active Queue Management (AQM) di router.
Ada dua kemungkinan mengatasi kelebihan
beban dalam jaringan :
Panggilan yang baru di blok,
Menyesuaikandengan situasi jaringan (membuat
sumber- sumber baru atau dengan mengurangi
perintah di dalamjaringan atau dengan
mengurangi tambahan servis).
Quality of Service (QoS)
  • Quality of Service (QoS) adalah kemampuan suatu jaringan untuk menyediakan layanan yang baik dengan menyediakan bandwith, mengatasi jitter dan delay.
  • QoS didesain untuk membantu end user (client) menjadi lebih produktif dengan
    memastikan bahwa user mendapatkan performansi yang handal dari aplikasiaplikasi
    berbasis jaringan.
  • Quality of Service (QoS) dapat menjadikan bandwidth, latency, dan jitter dapat
    diprediksi dan dicocokkan dengan kebutuhan aplikasi yang digunakan di dalam jaringan tersebut.

sumber :  https://jayajarkom.wordpress.com/

0 komentar:

Post a Comment